Kami. Barbitch. Nama itu begitu saja muncul iseng ketika kami bersama. Kami berhubungan darah, sepupu, saya ada menjadi bagian dari mereka dari garis keturunan ayah saya. Kami bukanlah sekumpulan sepupu yang sepenuhnya memiliki kesamaan, bahkan kami berbeda. Beberapa persamaan kami hanyalah kami wanita, dan kami memiliki kakek nenek yang sama. Intensitas kebersamaan kami seakan tak terukur, kami mengatakan sering, tetapi seolah masih saja kami ingin selalu bersama, sebaliknya ketika kami mengatakan jarang, kenyataannya kami cukup sering bertemu ketika acara keluarga kami gelar. Tak banyak yang kami lakukan ketika bersama, hanya duduk bercanda, berbincang seperti "si A apa kabarnya ya?" atau "Gimana hubungan kamu dengan si B?", "Ke sana yuuk. Beli ini yuuk. Makan yuuk!" atau bahkan "Hello, hari gini belum tau tentang bla bla bla". Cuma itu, dan satu hal yang selalu kami lakukan adalah curhat "Curahan Hati". Menceritakan apa masalah kami, kebahagiaan kami, apa-apa yang telah kami lalui.
Dibalik itu semua, ada satu hal yang hingga kini cukup saya yakini. Tak semua yang keluar dari mulut kami adalah sepenuhnya. Tak semua masalah kami bagikan. Akan selalu ada hal-hal yang tak pantas untuk dibagikan, privacy, kami tak harus tau apa yang telah kami alami dan apa yang kami rasakan pada masing-masing diri kami. Untuk hal yang seperti ini, kami pun saling mengerti, tak ada pemaksaan di sini. Whatever, apa yang ingin kau ceritakan, ceritakanlah, yang tidak? sebaiknya simpan saja. Hingga saya pun berpikir, inilah rahasia kami. Kami hampir tak pernah berselisih serius, semakin kami berjarak, semakin kami objektif menghadapi segalanya. Ketika keobjektifan itu datang, kami tak akan pernah men judge satu sama lain. Dari sini kita akan lebih bijak menghadapi kerbersamaan kita. Dan semoga selamanya.... Yah, kami Dekat Karena Kami Berjarak. Itulah kami, meski secara denotasi memang rumah kami berjarak, cukup jauh, namun secara konotasi, jarak itu menyelamatkan lebersamaan kami...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar